B.
Kelompok : 6
C. Anggota
Kelompok :
D.
Hasil Diskusi
:
Ada beberapa tokoh
yang mengemukakan Teori Belajarnya beserta Hukum-hukumnya :
1.
Edward
Lee "Ted" Thorndike
Teori
Belajarnya dikenal dengan nama Teori Belajar Connectism. Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan
dengan mencoba-coba (trial and error). Mencoba-coba ini
dilakukan saat seseorang tidak tahu harus memberikan respon bagaimana
pada suatu hal. Dengan mencoba-coba sperti
ini, seseorang
mungkin akan menemukan respons yang tepat berkaitan dengan persoalan yang
dihadapinya.
Beberapa hukum belajar yang ditemukan oleh Thorndike :
a. Hukum Kesiapan
(Law of Readiness).
Setelah melakukan sesuatu, seseorang akan puas, jika tidak
melakukannya maka dia akan tidak puas. Implikasi dari hukum ini adalah,
bahwa motivasi sangat penting dalam belajar. Sebab pemuas yang antara lain
berupa terpemenuhinya motif-motif seseorang,
menjadikan seseorang belajar berulang-ulang.
Contoh Konkrit dalam dunia mahasiswa TI :
Kesiapan dalam memperlajari bahasa pemrograman yang belum pernah digunakannya,
ini tentu harus dilakukan, kalau tidak akan berakibat hukuman seperti tidak
dapat mengerjakan tugas pemrogtraman yang diberikan dan berakhir tidak lulus
mata kuliah tersebut.
b. Hukum Latihan (Law
of Exercise).
Saat seseorang mengulang-ulang respons terhadap suatu
stimulus, maka akan memperkuat hubungan antara respon dan stimulus. Sebaliknya
jika respons tersebut tidak digunakan, hubungannya dengan stimulus semakin
lemah. Lemah dan kuatnya hubungan antara respons dan stimulus
tergantung kepada memuaskan tidaknya respons yang diberikan. Implikasi hukum
ini adalah bahan belajar dimulai dari tingkatan yang mudah lalu
makin lama akan ke tingkatan yang sulit. Mulai yang sederhana berangsur-angsur
menuju ke yang kompleks.
Contoh Konkrit dalam dunia mahasiswa TI :
Dipelajarinya bahasa pemrograman yang dari termudah dulu lalu semakin lama ke
bahasa pemrograman yang lebih sulit. Seperti pertama kali mempelajari bahasa
pemrograman C lalu dilanjutkan ke C++, baru ke Java, sama seperti dari bahasa
HTML lalu ke bahasa PHP.
c. Hukum Akibat (Law
of Effect).
Saat sudah menimbulkan kepuasan, hubungan respon dan stimulus
mengalami tingat penguatan yang makin besar. Sebaliknya, jika
hubungan antara respon dengan stimulus menimbulkan ketidakpuasan, maka
tingkatan penguatannya akan makin lemah. Dengan kata
lain, hukum
akibat ini berkeyakinan bahwa seseorang mempunyai kecenderungan
mengulang respon yang memuaskan dengan menghindari respon yang tidak memuaskan.
Hukum ini membawa implikasi kebenaran bagi diadakannya eksperimentasi dalam
belajar.
Contoh Konkrit dalam dunia
mahasiswa TI : Jika dalam mempelajari bahasa pemrograman, tentu tidak semua
bahasa bisa kita benar perdalami. Ada orang menyukai memakai bahasa pemrograman
Java karena dia anggap itu lebih mudah dari bahasa Pascal, ada yg sebaliknya.
Jika dia sudah puas dengan Java dia akan semakin perdalami samapi dia benar-benar
Master memakainya. Ada orang yang tidak suka memakai Java karena tidak puas
memakai itu, dia lebih suka memakai bahasa Phyton.
2.
Ivan
Petrovich Pavlov
Teori
Belajarnya dikenal dengan nama Teori Belajar Conditioning. Dalam memperoleh
teori nya, Pavlov menggunakan anjing sebagai media percobaannya. Dari hasil
percobaannya, dia mendapatkan bahwa perangsang asli dan
netral bila dipasangkan
dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang akan dapat memunculkan reaksi yang diinginkan.
Hukum
dari teori belajar Pavlov adalah :
1). Law
of Respondent Conditioning
Yaitu
hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dikeluarkan secara
bersama-sama, saat itu juga refleks dan stimulus lainnya akan menjadi semakin
kuat.
2). Law of Respondent Extinction
Yaitu
hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui
Respondent conditioning tadi dikeluarkan
lagi tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan melemah.
HUKUMAN
Hukuman adalah
stimulus yang menurunkan kemungkinan bahwa perilaku atau tindakan akan terulang.
Banyak yang menganggap hukuman menjadi rute tercepat untuk mengubah perilaku,
padahal bila dilakukan terus menerus, akan membahayakan individu tersebut. Sama
seperti Penguatan, Hukuman juga terbagi atas 2, Hukuman positif dan Hukuman
negatif.
Hukuman Positif
contohnya adalah, bila seorang anak melakukan suatu tindak kejahatan, akan
dihukum dengan memukulnya. Dan Hukuman Negatif contohnya adalah bila seorang
pekerja memiliki evaluasi kerja yang buruk, dia akan mendapat hukuman dipotong
gaji nya.
E.
Sumber
Referensi :
•
Feldman, Robert S. 2012. Pengantar
Psikologi. Jakarta : Salemba Humanika.
F.
Testimoni
secara keseluruhan :
Dalam hukum belajar yang
diberikan Thorndike dan Pavlov sama-sama mendukung antar satu sama lain. Dalam
Thorndike, awalnya adalah Hukum Kesiapan lalu dilanjutkan Hukum Latihan setelah
itu Hukum Akibat. Ini sangat berkesinambungan antara satu sama lain. Dalam
hukum kesiapan seseorang akan bejar untuk siap melakukan sesuatu, sehingga
dibutuhkan motivasi. Setelah itu Hukum Latihan yang membuat seseorang
berulang-ulang mempelajari sesuatu sampai dia puas lalu dilanjutkan ke pembelajaran
yang tingkatannya lebih sulit. Lalu dilanjutkan Hukum akibat yang apabila cenderung
dilakukan respon berulang dan menghindari respon yang tidak memuaskan. Dan
dalam teori beljar Pavlov, hukum
pembiasaan yang dituntut dan hukum pemusnahan yang dituntut. Dan tentu dalam
hukum juga terdapat juga hukuman. Sama seperti penguatan, hukuman juga terdiri
dari 2, hukuman positif dan hukuman negatif. Dan dengan mengerti pembelajaran
Hukum dalam Teori Belajar ini akan mempermudahkan seseorang mepelajar mengenai
Teori Belajar.
No comments:
Post a Comment