Friday, 29 March 2013

Survey "Why so Serious ?"

Judul : Why so Serious ?


Analisis Survey
      Saya  membuat survey yang berjudul “Why so Serious ?”, saya berpikir bahwa orang-orang terkadang sering juga tidak serius berbicara pada lawan bicaranya. Itu terbukti dari 25 responden, 16 menjawab “Kadang-kadang” dalam menjawab “Apakah anda selalu berkata serius saat berbicara kepada orang lain ?”. Beberapa juga ada yang menjawab “Lebih sering tidak serius”, ini artinya suka bercanda dengan orang lain tapi juga tidak melupakan saat-saat dimana dibutuhkan keseriusan seperti saat berdiskusi kelompok dalam membicarakan tugas kuliah atau yang lain.

      Lalu kebanyakan saat bercanda, dari beberapa responden, lebih banyak yang lebih suka bercanda kepada Teman. Ini tentu saja wajar, karena teman lah yang sering membuat kita tertawa bersama. Tetapi ada juga yang suka bercanda kepada semua orang, dia tidak peduli itu keluarga, teman atau bahkan orang yang tidak dikenal. Dan berbicara serius, hampir semua orang mengatakan saat berbicara kepada orang tua. Kebanyakan dari kita mungkin memiliki orang tua yang suka bersikap serius, namun juga ada kan orang tua yang suka juga bercanda kepada anaknya. Selain kepada orang tua, banyak juga yang lebih sering berbicara serius kepada orang yang tidak dikenal nya. Ini bisa kita terima logika, karena kita tidak tau bagaimana sifat orang itu, bisa saja orang itu tidak menerima gurauan kita, bisa saja dia menganggap itu serius dan malah sakit hati, padahal niat kita hanya bercanda.

      Kalau yang berapa kali bohong ini sebenarnya tidak terlalu berhubungan kali, cuma saya hanya ingin tau berapa kali seseorang berbohong dalam sehari. Karena kadang saat kita bercanda mungkin kita sering sengaja/tidak sengaja berbohong. Dari hasil survey, rata-rata banyak yang menjawab pernah, minimal sekali. Ada juga karena terlalu banyaknya, dia jawab “Lebih dari yang dibayangkan”. Jika kita ambil sudut pandang positifnya, bisa saja dia berbohong untuk kebaikan. Yah sebenarnya kita juga tidak boleh berbohong, kalau pun berbohong harap diminimalisir banyaknya. Namun ada juga yang ragu-ragu menjawab nya, dia memilih “Kayaknya gak pernah”.

      Lalu pertanyaan selanjutnya bagaimana perasaan seseorang dalam mengerjakan tugas kuliah. Mungkin pertanyaan saya itu sedikit aneh, tapi saya banyak melihat langsung, banyak teman saya yang stres karena tidk bisa mengerjakan suatu tugas, seperti dunia mau kiamat baginya. Tapi sepertinya saya salah, karena hampir semua responden menjawab mereka lebih suka mengerjakan tugas kuliah itu dengan santai dan dibawa enjoy aja. Pertanyaan terakhir saya bertanya mengenai bagaimana menikmati hidup, apakah dijalani dengan Santai atau Serius. Ternyata hampir semua menjawab menjalani hidup dengan “Santai”, cuma 1 orang yang menjawab dengan “Serius”. Jadi dapat disimpulkan dari semua pertanyaan tadi, banyak yang merasa memang hidup kita tidak perlu dibawa terlalu serius, kita harus merasa santai juga. Kata-kata “Why so Serious” ini juga saya ambil dari tokoh Villain favorit saya, yaitu Joker dari kartun Batman.

Testimoni
      Terkadang kita tidak perlu merasa terlalu serius terhadap sesuatu. Tapi tidak semua orang berpikir begitu, ada yang merasa hidup itu harus dijalani dengan serius dan bersungguh-sungguh. Ada yang lain berpikir hidup itu harus santai, karena cuma sekali jadi harus dinikmati dengan baik. Saya penasaran dengan apa yang dirasakan orang lain mengenai ini, karena itu saya buat survey ini. Kalau saya ditanya, saya akan menjawab hidup itu harus dijalani dengan santai. Memang ada kalanya kita itu harus bertindak serius juga, tapi jangan dibawa sampai stres. Harus serius tapi santai (wah gimana tuh). Dan ternyata setelah saya lihat isi survey ini, banyak juga yang berpikir seperti saya, tidak perlu terlalu serius kali menjalani hidup. 



1 comment: